9 Tahun Warga Selandi tak Nyenyak Tidur. Waswas Gunung Sinabung Meletus

Gunung Sinabung yang melontarkan abu vulkanik. (REUTERS/Albert Damanik)
Gunung Sinabung yang melontarkan abu vulkanik. (REUTERS/Albert Damanik) ()
 Erupsi Gunung Sinabung pada Senin (19/2/2018) telah meluluh-lantakkan lahan perhatian dan erupsi terbesar sejak 2010. Kala itu, selama tiga jam Desa Selandi Lama gelap gulita, dan hujan debu vulkanik bercampur material kericil kecil menerjang rumah.
 Adapun tinggi kolom mencapai 5000 meter. Padahal biasanya hanya 2500 meter. Kemudian, jarak luncur awan panas ke arah Selatan-Tenggara mencapai 4500 meter. Karena itu, ada rasa ketakutan beraktivitas tinggal di desa itu.

 "Saya lahir di sini, penduduk asli kampung ini. Rasanya, sangat sakit tinggal di sini. Sejak 2010 kehidupan kami susah. tanaman di ladang hancur, gagal panen. Selalu hancur tanaman kami. Kena debu sedikit hancur," katanya. 
 Setiap debu vulkanik Gunung Sinabung menerjang lahan pertanian, lanjutnya, warga terpaksa tidak bercocok tanam selama satu bulan. Apalagi, tanaman padi, tomat, jagung, bawang serta sayuran dipastikan mati.  
 Kemarin, Selasa (20/2/2018) siang, Tribun Medan/Tribun-Medan.com melakukan berkeliling ke beberapa kecamatan yang tertutup debu vulkanik. Tapi, ketika sedang melintas di Desa Payung, Kecamatan Payung tiba-tiba dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor menyapa.